Selasa, 31 Juli 2012

Message of Peace

Perdamaian, sepenggal kata yang sudah sering kita dengar. Namun apakah arti kata sesungguhnya dari kata perdamaian itu sudah terjadi di dunia ini? Sudahkah tertanam dipikiran kita? Di hati kita? Bisakah kita mencipta kebersamaan ketika aku, kamu dan mereka punya perbedaan? Perbedaan pilihan, pendapat dan keyakinan.

Kita mengenal bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai. Dunia pun mengakui akan hal itu. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang santun, ramah, peduli serta cinta damai. Namun masih pantaskah sekarang bangsa ini menyandang predikat sebagai bangsa yang santun, ramah, peduli serta cinta damai seperti dahulu kala?

Sesungguhnya dari dalam diri kita lah kita bisa memberi harapan baru bagi bangsa kita bahkan seluruh umat manusia untuk ketentraman dan kemakmuran, dan terutama sekali bagi perdamaian dunia.  Sungguh menyedihkan jika dunia ini masih dibayangi dengan dengan adanya penindasan, diskriminasi, tindak protes berujung kekerasan dan semakin menipisnya toleransi antar agama.

Merasakan kehidupan yang aman, tentram, dan damai merupakan hak asasi setiap manusia. Sekaya apapun seseorang atau semaju apapun sebuah Negara pasti tidak mau hidup dalam kondisi konflik atau peperangan. Dan tidak ada satu pun agama yang menuntut peperangan. Kodrat kita sebagai manusia yang dianugerahi rasa kasih sayang dan nurani oleh Tuhan mendorong kita untuk terus mencintai perdamaian.

Ketika ada seseorang yang lebih suka menyerukan peperangan, mungkin saja hati nuraninya telah mati. Sebab semua yang hati nuraninya masih berfungsi tentu akan memilih perdamaian. Bukankah perdamaian itu tidak sulit dan lebih memberikan harapan? Mengapa harus kita persulit? Sebenarnya tidak sesulit yang kita bayangkan, andai saja semua orang dan seluruh Negara di dunia ini mau bersama-sama “saling bergandengan tangan” dan berkomitmen untuk terus menyerukan dan mewujudkan perdamaian dunia.

Dan kami sampaikan kepadamu seuntai harapan dari hati yang tulus untuk sebuah perdamaian juga keadilan tanpa membeda bedakan dan dunia penuh kebahagiaan untukku, untukmu, untuk kita, negeri kita, dan seluruh umat manusia


1 komentar: